Jumaat, 15 Jun 2012



"Manfaat Surah Yassin"


RASULULLAH SAW telah bersabda yang bermaksud:

"Bacalah surah Yassin karena ia mengandung keberkatan", yaitu:

1. Apabila orang lapar membaca surah Yassin, ia boleh menjadi kenyang.

2. Jika orang tiada pakaian boleh mendapat pakaian.

3. Jika orang belum berkawin akan mendapat jodoh.

4. Jika dalam ketakutan boleh hilang perasaan takut.

5. Jika terpenjara akan dibebaskan.

6. Jika musafir membacanya, akan mendapat kesenangan apa yang dilihatnya.

7. Jika tersesat boleh sampai ke tempat yang ditujuinya.

8. Jika dibacakan kepada orang yang telah meninggal dunia, Allah meringankan siksanya.

9. Jika orang yang dahaga membacanya, hilang rasa hausnya.

10.Jika dibacakan kepada orang yang sakit, terhindar dari pada penyakitnya.

11.Rasulullah s.a.w bersabda: "Sesungguhnya setiap sesuatu mempunyai hati dan hati Al-Quran itu ialah Yassin. Barang siapa membaca surah Yassin, niscaya Allah menuliskan pahalanya seperti pahala membaca Al-Quran sebanyak 10 kali.

12.Sabda Rasulullah s.a.w lagi, "Apabila datang ajal orang yang suka membaca surah Yassin pada setiap hari, turunlah beberapa malaikat berbaris bersama Malaikat Maut. Mereka berdoa dan meminta dosanya diampunkan
Allah, menyaksikan ketika mayatnya dimandikan dan turut menyembahyangkan jenazahnya".

13.Malaikat Maut tidak mau memaksa mencabut nyawa orang yang suka membaca Yassin sehingga datang Malaikat Redwan dari syurga membawa minuman untuknya.Ketika dia meminumnya alangkah nikmat perasaannya dan dimasukkan ke dalam kubur dengan rasa bahagia dan tidak merasa sakit ketika nyawanya diambil.

14.Rasulullah s.a.w bersabda selanjutnya: "Siapa bersembahyang sunat dua rakaat pada malam Jumaat, dibaca pada rakaat pertama surah Yassin dan rakaat kedua Tabaroka, Allah jadikan setiap huruf cahaya dihadapannya
pada hari kemudian dan dia akan menerima suratan amalannya ditangan kanan dan diberi kesempatan membela 70 orang daripada ahli rumahnya, tetapi barang siapa yang meragui keterangan ini, dia adalah orang-orang yang munafik.

Siapa yang MEmbaca ini tolong forwardkan kepada teman seagama yang lain.
Berwasiatwasiatanlah dengan kebenaran dan kebajikan walaupun itu cuma seujung jarimu.

Ahad, 10 Jun 2012

MALAM PERTAMA DI ALAM KUBUR

Malam Pertama Di Alam Kubur


Malam pertama...
Malam itu ialah Malam Pertama Di Alam Kubur
Pernahkah engkau melihat kuburan?
Pernahkah engkau melihat gelapnya kuburan?
Pernahkah engkau melihat sempit dan dalamnya liang lahat?
Pernahkah engkau membayangkan kengerian dan kedahsyatan alam kubur?
Sedarkah engkau bahawa kuburan itu dipersiapkan untukmu dan untuk orang-orang selain darimu?
Bukankah telah silih berganti engkau melihat
teman-teman, orang-orang tercinta dan keluarga terdekatmu diusung dari dunia fana ini ke kuburan?

Apakah Malam Pertama Kita di Alam Kubur Nanti Asyik dan Nikmat atau Penuh Derita dan Sengsara?"
Wahai anak Adam, apa yang telah engkau persiapkan saat malam pertamamu nanti di alam kubur?
Tidakkah engkau tahu, bahawa ia adalah malam yang sangat mengerikan.
Malam yang kerananya para ulama' serta orang-orang yang soleh menangis dan orang-orang bijak mengeluh.
Apa tidaknya, kala itu kita sedang berada di dua persimpangan dan di dunia yang amat berbeza.
"Suatu hari pasti engkau akan tinggalkan tempat tidurmu (di dunia), dan ketenangan pun menghilang darimu.
Bila engkau berada di kuburmu pada malam pertama, demi Allah, fikirkanlah untung nasibmu dan apa yang akan terjadi padamu di sana?"

Hari ini kita berada di dunia yang penuh keriangan dengan anak-anak, keluarga dan sahabat handai,
dunia yang diterangi dengan lampu-lampu yang pelbagai warna dan sinaran,
dunia yang dihidangkan dengan pelbagai makanan yang lazat-lazat serta minuman yang pelbagai,
tetapi pada keesokannya kita berada di malam pertama di dalam dunia yang kelam gelap-gelita,
lilin-lilin yang menerangi
dunia adalah amalan-amalan yang kita lakukan,
dunia sempit yang dikelilingi tanah dan bantalnya juga tanah.

Pada saat kita mula membuka mata di malam pertama kita di alam kubur,
segala-galanya amat menyedihkan,
tempik raung memenuhi ruang yang sempit tapi apakan daya semuanya telah berakhir.
Itukah yang kita mahukan?
Pastinya tidak bukan?
Oleh itu beramallah dan ingatlah sentiasa betapa kita semua akan menempuhi Malam Pertama Di Alam Kubur!
Di dalam usahanya mempersiapkan diri menghadapi malam pertama tersebut, adalah diceritakan bahawa Rabi' bin Khutsaim menggali liang kubur di rumahnya. Bila ia mendapati hatinya keras,
maka ia masuk ke liang kubur tersebut.
Ia menganggap dirinya telah mati,
lalu menyesal dan ingin kembali ke dunia,
seraya membaca ayat: "Ya Rabbku, kembalikanlah aku semula (ke dunia), agar aku dapat berbuat amal soleh terhadap apa yang telah kutinggalkan (dahulu)." (Surah Al-Mu'minun, ayat 99-100)

Kemudian ia menjawab sendiri; "Kini engkau telah dikembalikan ke dunia wahai Rabi'.." Dan disebabkan hal tersebut, Rabi' bin Khutsaim didapati pada hari-hari sesudahnya sentiasa dalam keadaan beribadah dan bertaqwa kepada Allah! Wahai saudaraku, tidakkah engkau menangis atas kematian dan sakaratul maut yang bakal menjemputmu? Wahai saudaraku, tidakkah engkau menangis atas kuburan dan kengerian yang ada di dalamnya? Wahai saudaraku, tidakkah engkau menangis kerana takut akan hausnya di hari penyesalan? Wahai saudaraku, tidakkah engkau menangis kerana takut kepada api Neraka di Hari Kiamat nanti? Sesungguhnya kematian pasti menghancurkan kenikmatan para penikmatnya. Oleh itu, carilah (kenikmatan) hidup yang tidak ada kematian di dalamnya. "Ya Allah, tolonglah kami ketika sakaratul maut!"

Kematian itu pasti. Ia tidak meleset meski hanya sedetik. Ia biasa datang menyerap dengan tiba-tiba. Ia misteri. Kerananya setiap orang semestinya selalu siap. Dan tentu, husnul khatimah harus menjadi pilihan. Untuk mencapai itu, harus melalui jalan syari'at dengan menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan Allah Ta'ala. Tanpanya, husnul khatimah itu nihil. Bukankah, perahu tak akan berjalan di daratan?

Wahai orang tua yang telah bongkok punggungnya dan dekat ajalnya, apakah engkau telah bersiap-siap menghadapi malam pertama? Wahai pemuda gagah yang bergelimang harta dan sejuta asa, apakah engkau telah bersiap-siap menghadapi malam pertama? Ia adalah malam pertama dengan dua wajah, mungkin menjadi malam pertama bagi malam-malam syurga berikutnya, atau menjadi malam pertama bagi malam-malam neraka selanjutnya.
(Dipetik dari buku Malam Pertama Di Alam Kubur karya Dr Aidh Abdullah Al-Qarni)

Jumaat, 1 Jun 2012

fadhilat selawat keatas junjungan Nabi Muhammad SAW

Salah satu amalan yang sangat-sangat digalakkan pada hari Jumaat ialah memperbanyakkan berselawat ke atas Nabi SAW.
Ada banyak hadith yang menerangkan tentang keutamaan-keutamaan dan kelebihan-kelebihan berselawat ini.
Allah Subhannahu wa Ta’ala telah berfirman di dalam Al-Qur’an yang bermaksud ;
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. 33:56)
Berikut adalah antara hadith-hadith Nabi yang menerangkan keutamaan berselawat.
•Dari Abu Hurairahzbahwa Rasul Allah Subhannahu wa Ta’ala bersabda ;
“Barang siapa berselawat terhadapku sekali, maka Allah akan berselawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim)
•Dari Anas bin Malik Radhiallaahu anhu , bahwa Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda ;
“Barang siapa berselawat atasku satu kali, maka Allah akan berselawat kepadanya sepuluh kali selawat, menghapus darinya sepuluh keburukan, dan mengangkatnya sebanyak sepuluh darjat.” (HR Ahmad, an-Nasai dan di shahihkan oleh al-Albani).
•Dari Abdullah bin Amr bin Ashz ia mendengar Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda ;
“Apabila kamu mendengarkan muadzin maka ucapkanlah seperti apa yang ia ucapkan, kemudian berselawatlah kepadaku karena barang siapa yang berselawat atasku sekali saja, maka Allah akan berselawat kepadanya sepuluh kali. Kemudian mintakanlah untukku al-Wasilah, sesungguhnya ia adalah kedudukan di Syurga yang tidak layak kecuali hanya untuk seorang hamba dari hamba-hamba Allah. Dan aku berharap agar hamba tersebut adalah aku, barang siapa yang meminta kepada Allah al-Wasilah untukku, maka berhak atasnya syafaat.” (HR. Muslim)
•Dari Abu Darda’zia berkata, “Telah bersabda Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam ;
“Perbanyaklah selawat atasku pada Hari Jum’at karena ia disaksikan, dan para malaikat pun menyaksikan. Dan sungguh tidaklah seseorang berselawat atasku, kecuali akan diperlihatkan kepadaku selawatnya hingga ia selesai darinya.” Dia mengatakan,”Aku berkata, ”Dan juga setelah meninggal dunia? Nabi menjawab, ”Sesungguhnya Allah mengharamkan bumi untuk memakan jasad para nabi.”(HR Ibnu Majah dan al-Mundziri menyatakan jayyid)

•Dari Aus bin Auszia berkata, Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda;
”Termasuk hari-hari kalian yang utama adalah hari Jum’at, pada hari itu Adam diciptakan dan diwafatkan, pada hari itu ditiup sangkakala dan terjadi suara keras yang mematikan. Maka perbanyak-lah selawat atasku pada hari itu, sesungguhnya selawat kalian diperlihatkan kepadaku” (HR. Ahmad dan Abu Dawud, dishahihkan oleh al-Albani)
•Dari Abu Umamahzdia berkata, ”Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam telah bersabda ;
“Perbanyaklah selawat kepadaku pada Hari Jum’at, karena selawat dari umatku diperlihatkan pada tiap-tiap Hari Jum’at. Barang siapa yang lebih banyak selawatnya kepadaku maka ia lebih dekat kedudukannya dariku.”(HR. al-Baihaqi dihasankan oleh al-Albani).
•Dari Abu Hurairahzia berkata, Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda ;
“Sungguh rugi seseorang yang disebutkan diriku disisinya namun tidak berselawat atasku.” (HR. At-Tirmidzi, berkata al-Albani hasan shahih)
•Dari Ibnu Abbaszberkata,”Telah bersabda Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam ;
“Barang siapa melupakan (meninggalkan) selawat terhadapku maka akan tersalah dia dari jalan surga.” (HR. Ibnu Majah dishahihkan oleh al-Albani dengan hadits lain)
•Dari Husain Radhiallaahu anhu, dari Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda ;
“Orang bakhil adalah orang yang diriku disebut di sisinya namun tidak berselawat kepadaku.” (HR. An-Nasai di sha-hihkan oleh al-Albani)
•Dari Ubay bin Ka’ab ia berkata ;
”Wahai Rasulullah, sungguh aku akan memperbanyak selawat atasmu, maka seberapa banyak kujadikan do’aku untuk berselawat kepadamu? Beliau menjawab, “Sekehendakmu” Dia bekata, “Aku mengatakan, “Apakah seperempatnya?” Beliau menjawab, “Terserah kamu, dan jika engkau menambah, maka itu lebih baik bagimu.”
Aku berkata, ”Apakah separuhnya?” Rasul menjawab, ”Terserah kamu, dan jika kamu menambah, maka itu lebih baik bagimu.” Aku lalu berkata, “Apakah dua per tiganya?” Nabi menjawab, “Terserah kamu dan jika kamu menambahnya, maka itu lebih baik bagimu.”
Aku berkata, ”Apakah aku berselawat kepadamu sepanjang hariku.” Beliau bersabada, “Kini telah cukup keinginan dan kesungguhanmu dan Allah mengampuni dosa-dosamu.” (HR. Ahmad dan at-Tirmidzi, ia mengatakan hadits hasan shahih, dan al-Albani menyetujuinya).
•Dari ‘Amir bin Rubai’ahzia berkata ;
“Saya mendengar Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam berkhutbah dan bersabda, “Barang siapa yang berselawat kepadaku sekali, maka malaikat senantiasa berselawat kepadanya selagi ia masih berselawat kepadaku. Maka seorang hamba boleh menyedikitkan atau memperbanyaknya.”
•Dari Aliz ia berkata,
“Setiap do’a terhalang, sehingga diucapkan selawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad.”(riwayat ath-Thabrani dan dishahihkan oleh al-Albani dengan hadits yang lain)
•Dari Umar bin Khaththabz secara mauquf ;
”Sesungguhnya do’a terhenti di antara langit dan bumi, ia tidak naik sama sekali, sehingga disampaikan selawat kepada Nabimu Shallallaahu alaihi wa Salam .” (Riwayat at-Tirmidzi dishahihkan oleh al-Albani dengan hadits yang lain).

Lihatlah begitu banyak hadith yang memperkatakan tentang keutamaan berselawat terutamanya pada hari Jumaat. Maka apakah tindakan kita setelah mengetahui tentang hadith-hadith ini? Banyak mana kita berselawat dalam sehari?
Berikut ini pula saya senaraikan beberapa faedah, fadhilat atau kebaikan kita berselawat atas Nabi SAW.
Al-Imam Ibnul Qayyim dalam kitab “jala’ul afham” menyebutkan ada lebih kurang empat puluh fadhilat berselawat atas Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam , di antaranya ialah :
1.Berselawat merupakan satu bentuk pelaksanaan perintah Allah dan selaras terhadap apa yang DIA lakukan iaitu selawat terhadap Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam .
2.Para malaikat juga menyampaikan selawat atas Nabi.
3.Orang yang mengucapkan satu selawat kepada Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam akan mendapatkan sepuluh selawat dari Allah Subhannahu wa Ta’ala .
4.Pelakunya akan diangkat sebanyak sepuluh darjat, ditulis untuknya sepuluh kebaikan dan dihapuskan darinya sepuluh keburukan.
5.Apabila dibaca sebelum berdo’a, maka akan sangat memungkinkan untuk dimakbulkan do’a itu.
6.Menjadi penyebab untuk mendapatkan syafa’at.
7.Menjadi asbab untuk diampunikan dosa-dosa.
8.Menjadi asbab Allah memberikan kecukupan bagi keperluan seorang hamba.
9.Selawat akan mendekatkan kedudukan seorang hamba dengan Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam nanti pada hari kebangkitan kelak.
10.Selawat disejajarkan pahalanya dengan sedekah kepada orang yang kesusahan.
11.Selawat merupakan salah satu sebab terpenuhinya hajat.
12.Dengan berselawat kepada Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam , maka Allah dan para malaikat juga akan berselawat terhadapnya.
13.Merupakan pembersih dan penyucian bagi orang yang melakukannya.
14.Merupakan sebab seorang hamba mendapatkan khabar gembira dengan syurga sebagai balasan menjelang saat dia meninggal dunia.
15.Menjadi sebab terbebasnya seseorang dari huru-hara pada Hari Kiamat.
16.Nabi akan membalas ucapan selawat dan salam kepada orang yang mengucapkannya terhadap baginda.
17.Ia menjadi sebab untuk teringatnya kepada sesuatu apa yang kita terlupa.
18.Merupakan sebab untuk baiknya sesuatu majlis dan dapat menyelamat-kan dari buruknya sesuatu majlis yang tidak disebut di dalamnya nama Allah.
19.Menjadi penyebab hilangnya kefakiran.
20.Menghilangkan sifat bakhil pada seorang hamba.
21.Dapat menjadikan orang yang mengucapkan selawat terbimbing untuk menuju jalan ke Syurga.
22.Menjadikan sebab terpancarnya cahaya bagi seorang hamba, ketika melepasi titian ash-Shirath (Titian yang perlu dilepasi pada hari kebangkitan).
23.Menjadikan seseorang dapat terbebas dari tabiat yang keras dan kasar.
24.Merupakan penyebab untuk mendapat keberkatan amal dan umur orang yang mengucapkannya.
25.Menjadi penyebab untuk mendapatkan rahmat dari Allah.
26.Selawat dapat menjadikan seseorang terus-menerus mencintai Rasulullah dan bahkan akan selalu bertambah cintanya.
27.Ia akan menjadikan seorang hamba mendapat hidayah dan menghidupkan hati.
Sumber : Kutaib, “Fahlail wa Tsamarat ash-Shalih ‘an Nabi saw,” Al-Qism al-Ilmi Darul Wathan.
Banyak sungguh kelebihan dan fadhilat berselawat atas Nabi SAW ni kan? Sekarang, cuba tanya pada diri sendiri, berapa kalikah kita berselawat ke atas Nabi dalam 1 hari? 100 kali? 50 kali? 10 kali? Atau 1 kali pun kita susah nak berselawat?

Khamis, 31 Mei 2012


Masjid Nabawi

masjid nabawi

kisah Nabi Muhammad SAW sejak dilahirkan hingga menjadi nabi

Alhamdulillah, solawat dan salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad sallAllahu ‘alaihi wasallam yang dengan nikmat utusan ALLAH melalui Baginda, dapat kita nikmati nikmat Iman dan Islam pada hari ini.
InsyaALLAH, di sini saya cuba ringkaskan beberapa maklumat berkenaan kelahiran dan kehidupan insan mulia yang kita semua sama-sama sayangi dan kasihi sepenuh hati kita.  Saya petik dari kitab al-Rahiq al-Makhtum, tulisan Safiyyu al-Rahman al-Mubarakfuri.
Mudah-mudah2an bermanfaat buat kita semua, insyaALLAH.
Abdullah dan Aminah
  • ‘Abd al-Muttalib telah memilih Aminah binti Wahb bin ‘Abd manaf bin Zuhrah bin Kilab menjadi isteri anaknya, ‘Abdullah.
  • Aminah dianggap wanita yang paling mulia ketika itu dari sudut keturunan dan kedudukan.  Bapanya ialah ketua Bani Zuhrah.
  • ‘Abd al-Muttalib telah mengutus ‘Abdullah ke Yathrib untuk mengambil bekalan dagangan untuk didagangkan di Syam.
  • ‘Abdullah telah meninggal dunia di Yathrib dan dikebumikan di Dar al-Nabighah al-Ja’di.  Ketika itu, ‘Abdullah berusia 25 tahun.
Kelahiran Bayi Mulia, Muhammad sallAllahu ‘alaihi wasallam
  • Dilahirkan di penempatan Bani Hashim di Mekah sebagai anak yatim.
  • Dilahirkan pada hari Isnin, 9 Rabi’ul Awwal tahun pertama peristiwa gajah, bersamaan 20 atau 22 April 571 Masehi.
  • Peristiwa luar biasa (irhas) yang berlaku ketika dilahirkan:
    • 14 lengkungan gerbang Istana Kisra gugur
    • Api sembahan orang Majusi terpadam
    • Gereja-gereja di sekitar Bahirah Sawah telah runtuh
  • Apabila Abd al-Muttalib mendapat tahu berita kelahiran cucunya itu, dia terus ke Ka’bah lalu berdo’a dan bersyukur.  Lantas diberi nama MUHAMMAD, nama yang cukup asing bagi masyarakat Arab ketika itu.
  • Orang yang pertama menyusukan Nabi, selepas ibunya ialah Thuwaybah, iaitu seorang hamba kepada Abu Lahab.
Hidup Dalam Keluarga Bani Sa’ad (sehingga umur 4-5 tahun)
  • Menurut adat masyarakat Arab setempat, bayi yang baru lahir akan disusukan oleh perempuan yang berada di luar dari masyarakat setempat, supaya bebas dari dijangkiti penyakit masyarakat setempat, menguatkan fizikal kanak-kanak, mengukuhkan urat saraf serta memahirkan anak terebut dengan bahasa Arab jati sejak kecil lagi.
  • ‘Abd al-Muttalib telah menyerahkan bayi bernama Muhammad untuk dipelihara oleh Bani Sa’ad dan disusukan oleh Halimah al-Sa’diyyah.
  • Selepas 4 atau 5 tahun kelahiran, telah berlaku peristiwa pembelahan dada Baginda sallAllahu ‘alaihi wasallam oleh Jibril.
Ke Pangkuan Ibu Yang Pengasih (sehingga umur 6 tahun)
  • Selepas peristiwa pembelahan dada itu, Halimah risau akan keselamatan Muhammad sallAllahu ‘alaihi wasallam, lalu memulangkan Baginda kepada ibunya, Aminah.
  • Aminah dan anak yatimnya itu telah membuat keputusan untuk menziarahi kubur suaminya di Yathrib, dengan ditemani oleh Abd al-Muttalib dan Ummu Ayman (pembantu wanita).
  • Mereka menetap di Yathrib (Madinah) selama sebulan.
  • Dalam perjalanan pulan ke Makkah, Aminah jatuh sakit lalu meninggal dunia di Abwa’, iaitu kawasan di antara Makkah dan Yathrib (Madinah).
  • Anak kecil bernama Muhammad sallAllahu ‘alaihi wasallam itu terpaksa menjadi anak yatim piatu pada umur 6 tahun.
Ke Pangkuan Datuk Yang Penyayang (sehingga 8 tahun)
  • Abd al-Muttalib sayu dan sedih dengan kejadian yang berlaku.  Peristiwa lama iaitu kematian anaknya Abdullah kembali datang menerjah ke dalam memorinya.
  • Beliau membawa pulang anak kecil itu ke Makkah dan menjaganya dengan penuh kasih sayang.
  • Apabila umur Muhammad sallAllahu ‘alaihi wasallam mencecah 8 tahun, 2 bulan dan 10 hari, datuknya Abd al-Muttalib pula meninggal dunia di Makkah.
  • Abd al-Muttalib sempat berwasiat agar Muhammad sallAllahu ‘alaihi wassalam dijaga oleh Abu Talib, bapa saudaranya iaitu saudara kandung bapanya.
Ke Pangkuan Bapa Saudara (sehingga 40 tahun)
  • Abu Talib telah menjalankan amanah menjaga Muhammad sallAllahu ‘alaihi wasallam dengan sesempurna mungkin.
  • Muhammad sallAllahu ‘alaihi wasallam telah mendapat perlindungan dan penjagaan dari Abu Talib sehingga akhir hayat Abu Talib.
  • Antara peristiwa penting yang berlaku sepanjang bersama Abu Talib ialah:
    • Hujan turun dengan berkat peribadi anak kecil bernama Muhammad sallAllahu ‘alaihi wasallam.  Yang mana ketika itu Makkah dilanda kemarau.
    • Pada umur Baginda 12 tahun, Abu Talib yang ketika itu membawa Baginda berdagang ke Syam telah ditegur oleh seorang Rahib bernama Jarjis, atau lebih dikenali sebagai Bahira.  Seetlah melihat ciri-ciri yang ada pada Baginda, Bahira telah memberitahu kepada Abu Talib, “Inilah ketua seluruh alam, budak ini diutuskan oleh ALLAH sebagai rahmat untuk sekalian alam.”  Bahira menasihatkan agar budak tersebut tidak dibawa ke Syam, kerana ditakuti akan dilakukan sesuatu yang buruk kepadanya.  Lalu Muhammad sallAllahu ‘alaihi wasallam dibawa pulang ke Makkah semula.
    • Pada umur 15 tahun, Baginda telah ikut membantu dalam peperangan yang dipanggil Peperangan Fijar.  Peperangan tersebut adalah di antara orang Quraisy dan sekutu2 mereka dari Bani Kinanah dengan Qays bin ‘Aylan.
    • Pada zaman remaja, Baginda tidak mempunyai pekerjaan yang tetap.  Banyak riwayat mengatakan Baginda mengembala kambing.  Pada usia 25 tahun, Muhammad sallAllahu ‘alaihi wasallam telah dikenali sebagai seorang yang amanah.  Atas sifat amanahnya itu, Khadijah binti Khuwaylid iaitu pedagang dan hartawan telah memilih Baginda untuk membawa dagangannya ke Syam.  Baginda dibantu oleh hamba Khadijah yang bernama Maysarah untuk berniaga di Syam.
    • Kembali dari urusan perdagangan, Khadijah tertarik dengan kebolehan Baginda yang telah meraih keuntungan yang banyak dari perniagaan tersebut.  Malah yang lebih penting ialah perwatakan Baginda yang berakhlaq mulia, berfikiran tajam, tutur kata yang benar dan bersifat amanah.  Maklumat ini diperolehi dari Maysarah.  Khadijah yang sebelum ini selalu gagal dilamar oleh para pembesar Quraisy, telah tertarik dengan Muhammad sallAllahu ‘alaihi wasallam.  Khadijah ketika itu berumur 40 telah menyatakan hasrat untuk mengahwini Baginda, dan Baginda setuju.  Lamaran telah dibuat oleh bapa-bapa saudara Baginda.
    • Pada usia 35 tahun, Baginda membawa peranan yang besar dalam pembinaan semula Ka’bah dan Isu Tahkim.
    • Pada usia 40 tahun, Baginda telah menerima wahyu dari ALLAH.  Pada saat inilah, kehidupan Baginda sallAllahu ‘alaihi wasallam mula menerima pelbagai tentangan dan halangan yang besar.  Dan Abu Talib telah banyak bertindak melindungi Baginda sehinggalah Abu Talib meninggal dunia…
WAllahu Ta’ala A’lam.
Saya sarankan tuan/puan untuk mendapatkan kitab al-Rahiq al-Makhtum karangan Safiyyu al-Rahman al-Mubarakfuri untuk bacaan lanjut dan lebih terperinci.  Mudah2an rasa cinta kita kepada Nabi Muhammad sallAllahu ‘alaihi wasallam, insan yang telah banyak berjasa kepada kita akan semakin subur dan diikuti dengan semangat untuk menyambung perjuangan Nabi sallAllahu ‘alaihi wasallam dan mengamalkan segala sunnah2nya.